KINERJA POHON UTAMA TERPILIH DARI KOPI LIBEROID DI LAHAN GAMBUT KEPULAUAN MERANTI, RIAU
Jurnal Pengelolaan Lingkungan pada Lahan Basah
Vol 5, No 1 (2017) 32-36
http://dx.doi.org/10.20527/jwem.01.01.02
KINERJA
POHON UTAMA TERPILIH DARI KOPI LIBEROID DI LAHAN GAMBUT KEPULAUAN MERANTI, RIAU
Budi
Martono
Lembaga Penelitian Tanaman Industri
dan Minuman Indonesia
ABSTRAK
Dalam
rangka mengembangkan(pembaharuan dan ekstensi) Kopi Liberoid di lahan gambut,
perlu dilakukan program untuk meningkatkan produksi dan kualitas. Untuk pelaksanaan
program ini diperlukan bahan tanaman unggul dan lokasi penanaman. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui kinerja dari pohon utama Kopi Liberoid di lahan gambut. Penelitian
ini dilakukan dari bulan Januari-September 2015 di Desa Kadaburapat, Rangsang
Pesisir Kepulauan Meranti, Riau. Metode yang digunakan adalah observasi
langsung dari pohon utama Kopi Liberoid. Karakter utama yang diamati adalah
karakter kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya
keragaman karakter kuantitatif berkisar antara 7,39-40,11%. Rata-rata produksi
jumlah buah per tandan ketiga yaitu 30,63 kg/pohon/tahun. Tinggi tanaman 288,25
cm, diameter batang 36,88 cm, jumlah cabang utama 5,88, jumlah cabang sekunder
12,63, lebar mahkota bagian barat 185,88 cm, bagian timur 201,18 cm, bagian
selatan 209,25 cm, dan bagian utara 216,75 cm. Sedangkan keragaman karakter
kualitatif terlihat dalam karakter warna yang ditampilkan, warna buah tua,
bentuk buah, pilihan buah yang perlu didiskusikan, serta permukaan atas daun.
Kata
kunci : Lahan Gambut, kinerja pertumbuhan,
kopi liberoid, dan pohon utama.
PENDAHULUAN
Kopi Liberoid adalah salah satu kopi yang berbeda dengan Kopi
Arabica dan Kopi Robusta (Robustoid). Kopi Liberika (Coffea Liberica Banteng ex Hiern) dan Kopi Ekselsa (Coffea excelsa Chev.) dikategorikan
sebagai Kopi Liberoid yang memiliki perbedaan utama ketebalan daging buah dan
warna daun yang memudar. Daging Kopi Liberika tebal dan warna daun hijau pucat
sedikit kecoklatan sedangkan Kopi Ekselsa seperti Kopi Arabika, berdaging tipis dan warna daun yang memudar
dengan bagian bawah daun berwarna merah-coklat (Hulupi, 2014). AEKI (2007)
melaporkan bahwa lebih dari 90% kopi di Indonesia adalah Robusta sedangkan
sisanya 9% adalah Kopi Arabica dan jenis kopi lainnya.
Salah satu daerah di Indonesia yang memproduksi Kopi Liberoid
adalah di Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Luas areal penanaman kopi mencapai
1074,5 ha yang melibatkan 950 kepala keluarga yang tersebar di 6 kabupaten,
yaitu Rangsang Pesisir, Rangsang Barat, Rangsang, Tebing Tinggi Barat, Tebing
Tinggi Timur, dan Pulau Merbau (Dishutbun, 2012). Kopi Liberoid di Kepulauan
Meranti memiliki rasa yang sangat baik dan harga jual yang lebih tinggi dari
Kopi Robusta. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, Kopi Liberoid Kepulauan
Meranti juga di ekspor ke Malaysia (Martono et
al., 2015).
Produktivitas tanaman Kopi Liberoid di Kepulauan Meranti masih
rendah sekitar 629,94 kg benih kering/ha/tahun. Salah satu upaya untuk
meningkatkan produksi dan kualitas Kopi Liberoid adalah dengan menggunakan
tanaman unggul. Telah ada pemilihan varietas lokal Kopi Liberoid pada kondisi
tanah tertentu di Kepulauan Meranti. Kegiatan ini telah terlaksana sejak 2012. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hasil kinerja utama dari tanaman kopi yang
dipilih di Kepulauan Meranti.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan di Desa
Kadaburapat, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dari bulan Januari-September
2015. Penelitian 8 pohon utama Kopi Liberoid yang dipilih yang terletak di
ketinggian 7 mdpl. Parameter yang diukur adalah karakter kuantitatif (jumlah
buah per tandan, produksi/pohon/tahun, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah
cabang primer, jumlah cabang sekunder, lebar mahkota bagian Barat, timur, Selatan,
dan Utara) dan karakter kuantitatif (warna tunas, warna buah muda, warna buah
tua, bentuk buah, permukaan atas dan bawah daun, serta tepi daun).
Pengolahan data yang digunakan
adalah program MINITAB Versi 14:13. Data yang dianalisis yaitu menghitung nilai
rata-rata, standar deviasi, koefisien variansi (cv) dari masing-masing karakter
atau sifat yang diamati. Karakter kualitatif daitampilkan secara deskriptif.
HASIL DAN DISKUSI
Karakter Kuantitatif
Hasil pengamatan karakter kuantitatif menunjukkan keanekaragaman
diantara pohon utama yang terpilih pada jumlah potongan per tandan dengan
koefisien 30,24%. Pohon utama yang
diamati, memiliki nilai rata-rata jumlah buah per tandan yaitu 3 dari 2,5-5,5.
Klasifikasi jumlah karakter buah per tandan cukup penting
karena nilai dari buah per tandan memberikan efek pada hasil produksi. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Marandu et al.
(2004) menyimpulkan bahwa jumlah buah per tandan memiliki signifikan kolerasi
positif dengan hasil Kopi Robusta.
Produksi buah merupakan komponen utama yang mempengaruhi
hasil dari tanaman kopi dan menentukan produktivitas tanaman. Rata-rata
produksi tanaman utama yang dipilih yaitu 30,63 kg/pohon/tahun atau sekitar
28-34 kg/pohon/tahun.
Hasil pengamatan karakter kuantitatif lainnya menunjukkan
bahwa ada variasi pada krakter jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder,
lebar mahkota bagian Barat, Timur, Selatan, dan Utara. Keragaman koefisien di
atas 20%. Tinggi tanaman berkisar antara 255-360 cm (rata-rata 288,25 cm),
tanaman yang memiliki tinggi di atas 300 cm dari jumlah pohon utama berada di
nomor 5, 132, dan 136. Diameter rata-rata batang adalah 36,88 cm atau sekitar
27-48 cm. Semua pohon utama yan dipilih memiliki diameter ≥ 30 cm kecuali nomor
141 (27 cm).
Tabel 1. Kinerja Pohon Utama Terpilih
NO.
|
POHON UTAMA TERPILIH
|
JUMLAH RATA-RATA BUAH PER TANDAN
|
RATA-RATA PRODUKSI BUAH/POHON/TAHUN (Kg)
|
1.
|
5
|
3
|
29
|
2.
|
7
|
3
|
30
|
3.
|
132
|
4,25
|
32
|
4.
|
133
|
2,80
|
28
|
5.
|
134
|
5,50
|
34
|
6.
|
136
|
2,75
|
33
|
7.
|
141
|
2,50
|
31
|
8.
|
142
|
3
|
28
|
Rata-rata
|
3,35 ± 1,01
|
30,63 ± 2,26
|
|
KK (%)
|
30,24
|
7,39
|
Rata-rata jumlah cabang primer yaitu 5,88 dengan kisaran
antara 4-11. Jumlah cabang sekunder adalah karakter yang dapat digunakan
sebagai kriteria seleksi positif untuk produktivitas kopi (Randriani et al, 2014.); genotipe jumlah cabang sekunder yang diamati berkiasr antara 8-21
(rata-rata 12,63). Pohon utama terpilih nomor 134 memiliki jumlah cabang
sekunder tertinggi (21 cm) dengan produksi 34 kg/pohon/tahun.
Randriani
et al. (2014) melaporkan bahwa karakter mahkota yang lebar secara
signifikan berkorelasi negatif dengan dua komponen karakter, yaitu jumlah buah per tandan dan panjang buah. Ini berarti
bahwa genotipe dengan mahkota sempit menghasilkan jumlah buahper tandan lebih
banyak dan buah cenderung berbentuk oval. Dengan demikian, genotipe mahkota
sempit cenderung menunjukkan hasil yang lebih tinggi bahkan meskipun nilai
koefisien korelasinya tidak nyata.
Tabel 2. Karakter Kuantitatif Utama Pohon Liberoid Kopi
No.
|
Pohon Utama Terpilih
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Diameter Batang (cm)
|
Jumlah Cabang Primer
|
Jumlah Cabang
Sekunder
|
Lebar Mahkota
|
|||
Barat (cm)
|
Timur (cm)
|
Selatan (cm)
|
Utara (cm)
|
||||||
1.
|
5
|
310
|
42
|
4
|
12
|
252
|
310
|
320
|
281
|
2.
|
7
|
262
|
39
|
4
|
8
|
200
|
131
|
235
|
251
|
3.
|
132
|
255
|
32
|
7
|
10
|
143
|
94
|
144
|
150
|
4.
|
133
|
360
|
48
|
5
|
10
|
116
|
234
|
293
|
224
|
5.
|
134
|
290
|
32
|
6
|
21
|
152
|
251
|
162
|
260
|
6.
|
136
|
301
|
37
|
6
|
14
|
270
|
194
|
226
|
222
|
7.
|
141
|
233
|
27
|
11
|
17
|
176
|
184
|
138
|
175
|
8.
|
142
|
295
|
38
|
4
|
9
|
178
|
211
|
156
|
171
|
Rata-Rata
|
288,25 ± 39,06
|
36,88 ± 6,56
|
5,88 ± 4,47
|
12,63 ± 4,47
|
185,88 ± 53,02
|
201,13 ± 67,88
|
209,25 ± 70,33
|
216,75 ± 47,12
|
|
Koefisien Perbedaan
(%)
|
13,55
|
17,78
|
40,11
|
35,41
|
28,52
|
33,75
|
33,61
|
21,74
|
Karakter Kualitatif
Keragaman muncul dari
karakter warna tepi daun, warna buah tua, bentuk buah, dan permukaan atas
daun.Tepi daun berwarma coklat,coklat kemerahan, hijau dan coklat.
Sebagian besar pohon utama terpilih
yang diamati yaitu berwarna hijau kecoklatan, kecuali pohon utama terpilih
nomor 5 berwarna coklat kemerahan dan nomor 142 berwarna coklat. Warna buah tua
bervariasi, dari merah (nomor 5, 7, 132, 133, 136, dan 142), oranye (nomor
134). Dan kuning kemerahan (nomor 141). Keragaman bentuk buah berbentuk oval. Sedangkan
variasi buah dimulai dari datar, agak menonjol, dan menonjol. Permukaan atas
daun ada yang berwarna hijau (nomor 7, 134, 136, dan 142) dan hijau tua (nomor
5, 132, 133, dan 141) permukaan daun bagian bawah berwarna hijau dan tepi daun
berbentuk datar.
KESIMPULAN
Berdasarkan koefisien keragaman data
karakter kuantitatif dari pohon utama yang dipilih, menunjukkan berbagai macam
variasi. Keragaman di atas 20% terlihat pada karakter jumlah cabagn primer,
jumlah cabang sekunder, lebar mahkota bagian Barat, Timur, Selatan, dan Utara.
Sedangkan keragaman kualitatif terlihat pada karakter warna tepi daun, warma
buah tua, bentuk buah, dan permukaan daun.
Panjang banget ya
BalasHapus